La Ode Muh. Elwan

La Ode Muhammad Elwan,

Lahir di Lendeo Kecamatan 

Kabangka Kabupaten Muna

Sulawesi Tenggara.

​

Tamat TK Chandra Kirana 

Raha, Tamat SDN 13 Raha 

Tahun 1988, Tamat SMPN 2

Raha Tahun 1991, Tamat

SMAN 1 Raha Tahun 1994,

Tamat Sarjana (S1) Jurusan 

Ilmu Administrasi Negara FISIP UNHALU Tahun 2002, Tamat S2 (magister) Jurusan Manajemen dan Kebijakan Publik Konsentrasi KEBIJAKAN PUBLIK FISIPOL Universitas Gadjah Mada Tahun 2011. sekarang sementara lanjut S3 (program doktor) pada Prodi Manajemen Konsentrasi Publik Administration PASCASARJANA UHO di Kendari.

​

semasa kecil hidup dalam keluarga yang sangat sederhana, kedua orangtua sebagai penjual bawang, garam dan kantung kresek dengan keliling di pasar-pasar sekitar kampung sampai sekarang, dan Alhamdulilah dari kami bersaudara 8 orang mampu disekolahkan sampai sarjana dan sukses. semua itu karena keikhlasan dan pergorbanan yang tulus dari orangtua yang tidak dapat dinilai dengan materi apapun. Terima Kasih IDJAKU dan MAMA.......

​

melalui media ini, mari kita berbagi melalui kegiatan produktif, kreatif dan inovatif untuk keberlanjutan generasi cerdas komprehensive dengan tetap menjaga konsistensi thdp perilaku berbudi pekerti luhur yang berkarakter dan berakhlak mulia.

​

     "SALAM KEBERSAMAAN UNTUK SEMUA"

​

​

​

                  LA ODE MUH. ELWAN

​

KONTROVERSI TENTANG PILKADA

​

Sejak Indonesia berdiri sampai tahun 2007 tidak ada Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) secara langsung oleh rakyat. Dalam era Reformasi terbit UU Nomor 22 Tahun 2007 yang menentukan bahwa Kepala Daerah pada semua jenjang, yaitu Gubernur, Walikota dan Bupati dipilih secara langsung oleh rakyat.

Di tahun 2011 Pemerintahan SBY mengajukan RUU yang mengembalikan Pilkada kepada DPRD. Secara implisit berarti bahwa setelah 5 tahun memerintah dengan sistem Pilkada langsung dirasakan bahwa Pilkada langsung lebih banyak mudaratnya dibandingkan dengan Pilkada oleh DPRD.

Yang sangat aneh, ketika RUU diterima oleh DPR tidak ada yang mempermasalahkan. Namun ketika fraksi-fraksi di DPR terkelompok ke dalam hanya dua koalisi saja, yaitu Koalisi Merah Putih yang menguasai sekitar 70% suara dan Koalisi Gotong Royong yang menguasai sisanya, meledaklah perdebatan di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja tentang pro dan kontra Pilkada melalui DPRD.

Dalam perdebatan yang demikian gemuruhnya tidak ada yang mengemukakan kenyataan ini. Yang dikemukakan oleh yang setuju maupun yang tidak setuju yalah aspek korupsinya.

Dalam pertimbangannya RUU menggunakan dua argumentasi, yaitu untuk “Memperkuat sifat integral dalam NKRI” dan “Sangat mahal, yang tidak sebanding dengan manfaat yang diperolehnya.” Secara lisan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengemukakan bahwa Pilkada langsung oleh rakyat telah mengakibatkan demikian meluas dan besarnya korupsi sampai pada para Kepala Daerah sendiri, sehingga 330 Kepala Daerah telah masuk penjara atau menjadi tersangka.

KERJASAMA – Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dan PT Wulandari Perkasa melakukan kerjasama operasi (joint operation) dengan perusahaan penanaman modal asing (PMA) PT Indonesia China Economic Chamber of Commerce untuk membangun rumah sederhana dengan mutu konstruksi yang berkualitas bagi dosen dan karyawan kampus hijau

KENDARI – Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dan PT Wulandari Perkasa melakukan kerjasama operasi (joint operation) dengan perusahaan penanaman modal asing (PMA) PT Indonesia China Economic Chamber of Commerce untuk membangun rumah sederhana dengan mutu konstruksi yang berkualitas bagi dosen dan karyawan kampus hijau tersebut. Penandatangan MoU antara keduanya dilakukan di Lantai IV Gedung Rektorat UHO, Kamis (21/4/2016).

Rektor UHO Usman Rianse dalam sambutanya mengatakan, pembangunan rumah tersebut bertujuan untuk mensejahterakan seluruh pegawai dan dosen UHO yang belum memiliki rumah pribadi.

Rektor mengatakan, UHO hanya bertindak sebagai pemasar saja. Sedangkan yang menanggung biaya pembangunan adalah pihak PT Wulandari bekerjasama dengan PT Indonesia China Economic Chamber of Commerce. Selain itu, kata dia, penandatanganan MoU tersebut bukan atas nama rektor, melainkan badan usaha UHO.

“Saya berharap pembangunan rumah ini bisa menjadi contoh bagi semua kalangan perguruan tinggi, khususnya di Sultra, nasional bahkan internasioal,” kata Prof. Usman.

Penandatangan MoU ini dihadiri oleh civitas akademika UHO, pimpinan PT Indonesia China dan PT Wulandari Perkasa.